Selasa 23 Feb 2016 08:01 WIB

‎Cegah Gizi Buruk, Dompet Dhuafa Giatkan Promosi Kesehatan

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Andi Nur Aminah
Penyuluhan tentang gizi
Foto: antaranews
Penyuluhan tentang gizi

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Layanan Kesehatan Cuma-Cuma (LKC) Dompet Dhuafa Nusa Tenggara Timur (NTT) giat melakukan berbagai promosi kesehatan. Hal ini bertujuan mencegah semakin banyaknya kasus gizi buruk.

Kasus gizi buruk memang hampir terjadi di seluruh wilayah NTT. Berdasarkan data Dinas Kesehatan NTT 2014, sebanyak 27.327 anak mengalami gizi bermasalah (di bawah angka normal), 23.963 anak balita bergizi buruk, 3.351 anak mengalami gizi buruk, 13 anak kelainan klinis dan enam meninggal karena gizi buruk.

“Kita mengupayakan fokus ke promosi kesehatan dan penyuluhan. Kita bicara kota (Kupang) karena fokusnya LKC NTT masih ada di kota,” ujar Direktur LKC Dompet Dhuafa NTT, Martina Tirta Sari dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Selasa (23/2).

Meski Kota Kupang bukan menjadi wilayah basis atau dengan kata lain kasus gizi buruk kurang di NTT, promosi kesehatan terus digalakkan. Model sosialisasi dan penyuluhan pun beragam. Penyuluhan dilakukan lewat berbagai cara salah satunya melalui kelas memasak. 

Dalam menjalankan upaya tersebut, lebih dari 20 kader kesehatan lokal LKC Dompet Dhuafa NTT dikerahkan. Kader ini membantu edukasi seperti sosialisasi dan penyuluhan. "Kami melatih mereka seperti kader pos sehat. Minimal tahu nama-nama obat. Dan mereka semuanya ibu-ibu," kata Martina. 

Dalam menyukseskan promosi kesehatan, kader sehat berperan penting. Salah satu alasannya adalah kader sehat merupakan warga lokal yang mengerti kebiasaan masyarakat setempat. Edukasi dan mengubah pola pikir masyarakat diharapkan lebih efektif dijalankan. 

Selain faktor kemiskinan, tingginya kasus gizi buruk nyatanya juga dipengaruhi rendahnya pemahaman ibu terhadap makanan bergizi. Contohnya adalah ibu memberikan makanan asal kenyang kepada anak balita, tanpa memahami asupan gizinya.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement