REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menunggu konfirmasi Fiji terkait bantuan yang dibutuhkan mereka pascabadai Winston menyerang negara kepulauan di Pasifik tersebut, Sabtu (20/2).
"Kita memang menunggu dari mereka (Fiji) apa yang dibutuhkan agar bantuan yang kita berikan juga tepat sasaran," kata Wakil Menteri Luar Negeri RI AM Fachir di Ruang Nusantara Kementerian Luar Negeri di Pejambon, Jakarta, Selasa (23/2).
Wamenlu Fachir menyampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah menelepon Menlu Fiji Ratu Inoke Kubuaboa pada Minggu (21/2) untuk menyampaikan simpati dan kesiapan Indonesia membantu pemerintah dan masyarakat Fiji yang terdampak badai Winston.
"Yang jelas kita sudah menyampaikan simpati dan tawaran pemberian bantuan dan itu sudah disampaikan menlu Fiji kepada perdana menteri mereka," kata Fachir.
Terkait maksud tawaran bantuan tersebut, Wamenlu menegaskan tawaran Indonesia kepada Fiji merupakan bentuk solidaritas kepada negara tetangga yang mengalami musibah.
Kedutaan Besar RI di ibu kota Fiji, Suva, melaporkan hingga saat ini tidak terdapat WNI yang terdampak bencana tersebut.
Saat ini, terdapat 379 WNI tinggal di Suva dan Kota Nadi yang terletak sekitar 114 km dari ibu kota Fiji. Dari jumlah tersebut, 239 WNI bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) dan sisanya bekerja di sektor swasta.
KBRI Suva mengimbau WNI di Fiji untuk terus memperhatikan informasi terkait perkembangan bencana tersebut dan mengikuti aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat. KBRI Suva juga membuka saluran telepon bagi WNI di Fiji dan keluarga di Indonesia yang membutuhkan informasi lebih lanjut di nomor +679 9926 6466.