Selasa 23 Feb 2016 12:56 WIB

Tere Liye Tetap Gunakan Media Sosial Sebagai Senjata Melawan LGBT

Rep: c34/ Red: Angga Indrawan
Akun Facebook Tere Liye
Foto: Facebook
Akun Facebook Tere Liye

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis Indonesia Tere Liye menegaskan, bakal tetap kritis soal LGBT di media sosial. Pernyataan tersebut menyusul kali kedua pemblokiran sementara akunnya oleh administrator Facebook.

"Saya akan tetap menggunakan media sosial sebagai senjata penting melawan pemahaman terkait LGBT," kata penulis bernama asli Darwis itu kepada Republika.co.id, Selasa (23/2).

Sebelumnya, akun Tere Liye diblokir selama 1x24 jam pada Jumat (19/2) dan telah dibuka oleh Facebook. Setelah pemblokiran pertama, Darwis berkata hanya mem-posting dua status soal LGBT.

(Baca: Pemerintah Didesak Panggil Facebook dan Twitter Soal LGBT)

Pertama, tentang bahaya LGBT terhadap anak-anak, yang tak dihapus oleh Facebook. Kedua, status yang dihapus dan dipermasalahkan oleh Facebook terkait penjelasan Tere Liye bahwa halamannya mempunyai perhatian terhadap banyak hal, termasuk LGBT.

Lantas, sejak Senin (22/2), akun Tere Liye kembali diblokir sementara oleh Facebook selama 3x24 jam. Kali ini, Facebook bahkan mengancam akan menutup akunnya secara permanen jika kritik terhadap LGBT dilanjutkan.

Tere Liye mengatakan, akan terus mencari cara efektif untuk membuat orang-orang akhirnya menyadari isu tersebut. Menurut dia, pihak yang memblokir akunnya jelas manusia yang ia yakini memiliki perasaan, hati, dan agama.

"Tanggung jawab semua orang untuk saling menasihati. Soal membolak-balik hati, itu urusan penuh Allah," ujar pengarang novel Rembulan Tenggelam di Wajahmu itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement