Selasa 23 Feb 2016 13:23 WIB

Brazil Gunakan Sinar Gamma untuk 'Pangkas' Penyebaran Zika

Rep: Gita Amanda/ Red: Andi Nur Aminah
Seorang dokter memeriksa wanita hamil yang diduga terinfeksi Zika, di bangsal bersalin rumah sakit di Guatemala City, Guatemala
Foto: Reuters/ Josue Decavele
Seorang dokter memeriksa wanita hamil yang diduga terinfeksi Zika, di bangsal bersalin rumah sakit di Guatemala City, Guatemala

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengirimkan irradiator untuk mensterilkan nyamuk jantan, pada Senin (22/2). Sinar gamma ini sebelumnya telah digunakan untuk mengendalikan lalat buah di pulau Portugis dari Madeira.

"Ini merupakan metode pengendalian kelahiran, setara dengan keluarga berencana bagi manusia," kata ahli biologi molekuler di laboratorium pengendalian hama IAEA Kostas Bourtzis.

Seperti dilansir The Guardian, IAEA mengatakan akan mengirimkan irradiator dengan kapal ke Juazeiro, segera setelah pemerintah Brazil mengeluarkan izin impor. Brazil selama ini sedang berjuang membasmi nyamuk Aedes yang menyebabkan wabah zika.

Masih banyak yang belum diketahui mengenai zika, termasuk apakah virus ini benar-benar menyebabkan mikrosefalia. Brazil mengatakan telah mengonfirmasi lebih dari 500 kasus mikrosefalia, dan menganggap kebanyakan dari mereka terkait dengan infeksi zika.

(Baca Juga: Betulkah Bayi di Brazil Lahir Cacat Karena Virus Zika?)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement