Selasa 23 Feb 2016 14:12 WIB

Peningkatan Kualitas SDM Keuangan Syariah Dinilai Perlu Berkesinambungan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Nur Aini
Keuangan syariah, ilustrasi
Keuangan syariah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA --  Rektor Universitas Paramadina Firmanzah mengakui harus ada peningkatan kualitas bagi SDM yang terlibat dalam ekonomi syariah. Menurutnya, pelaku industri sering mengeluhkan kesiapan SDM yang ada.

''Yang sudah bekerja pun terus harus dibekali. Ini proses yang tidak pernah selesai,'' kata pria yang juga Ketua MES Foundation itu usai penandatanganan kerja sama beasiswa MES dengan Bank Muamalat di Muamalat Tower, Selasa (23/2).

Firmanzah melihat Indonesia punya potensi. Variasi ekonomi syariah juga tidak hanya keuangan tapi juga sektor riil seperti makanan halal dan pariwisata. Sementara itu, Thailand dan Jepang sudah melirik industri tersebut.

Menurut Firmanzah, Indonesia butuh sinergi antara regulator, DSN MUI, akademisi dan pelaku industri untuk bersama-sama mempercepat pembentukan SDM ditambah dukungan regulasi dan infrastruktur.

Saat ini sudah ada lembaga sertifikasi profesi (LSP) keuangan syariah. Firmanzah mengatakan lembaga ini memang baru yang dibentuk bersama oleh MES dan asosiasi keuangan syariah seperti AASI dan Asbisindo.

Penerima beasiswa dan biaya penulisan tugas akhir bertopik ekonomi syariah bisa saja nantinya direkrut pendonor yang memberikan beasiswanya melalui MES. Dengan begitu, donor juga lebih mudah mencari SDM.

Baca juga: Fatwa Baru DSN MUI Dinilai Buka Ruang Inovasi Keuangan Syariah

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement