Selasa 23 Feb 2016 14:59 WIB

Ekspor Kopi Arabika Lampung Turun

Kopi Lampung (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Kopi Lampung (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Ekspor biji kopi arabika asal Provinsi Lampung selama Januari 2016 sebanyak 18 ton dengan nilai 99 ribu dolar AS, atau turun bila dibandingkan bulan Desember 2015. "Volume ekspor biji kopi arabika pada Desember 2015 mencapai 96 ton senilai 467.669 dolar AS," kata Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Lampung, Ferynia, di Bandarlampung, Selasa (23/2).

Ia menyebutkan, ekspor biji kopi arabika itu fluktuatif mengingat produksinya sedikit dibandingkan dengan biji kopi robusta. Menurutnya, budi daya kopi arabika di Lampung berada di kawasan dataran tinggi, yakni Kabupaten Lampung Barat. "Hanya beberapa lokasi di kawasan itu yang tumbuh tananam kopi arabika," jelasnya.

Ferynia mengatakan bahwa Provinsi Lampung merupakan penghasil kopi robusta terbesar di Tanah Air dengan rata-rata produksi sekitar 100 ribu ton per tahun. Sehingga kata dia, ekspor biji kopi robusta asal Lampung cukup besar dan menghasilakn devisa jutaan dolar AS setiap bulannya.

Sementara volume ekspor biji kopi Lampung selama Januari 2016 mencapai 8.418 ton dengan nilai 14 juta dolar AS. "Jumlah itu jauh menurun bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan volume 17.653 ton senilai 36 juta dolar AS," kata Ketua Renlitbang Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) Lampung Muchtar Lutfie.

Dia mengatakan pada periode tersebut stok kopi di petani maupun pengekspor di Lampung sedikit sehingga ekspor biji kopi robusta dari daerah itu sedikit. Selain itu, katanya, panen raya kopi di Lampung telah berakhir sehingga produksi komoditas andalan daerah itu juga sedikit.

"Panen kopi biasanya terjadi pada pertengahan tahun, yakni Juni, Juli, dan Agustus. Kondisi cuaca juga dapat memengaruhi kuantitas maupun kualitas biji kopi," tambahnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement