REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- SMP Juara Bandung binaan RZ (Rumah Zakat) menyelenggarakan Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional. Acara ini merupakan bagian dari program Klub Lingkung Seni Budaya SMP Juara Bandung.
"Saat ini banyak bahasa daerah yang mati, termasuk Bahasa Sunda. Banyak pemakai Bahasa Sunda yang sudah berkurang, dikarenakan banyaknya pemuda dan remaja yang malu menggunakan Bahasa Sunda. Banyak juga orang tua yang tidak mau mengajarkan Bahasa Sunda kepada anak-anaknya. Itulah sebabnya, hal ini menjadi tugas kita bersama untuk melestarikan bahasa daerah kita. Melestarikan Bahasa Sunda yang menjadi ciri orang Sunda," papar Jajang, Kepala Sekolah SMP Juara.
Setiap tahun, SMP Juara berperan aktif dalam Peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional yang jatuh setiap 21 Februari.
"Peringatan Hari Besar ini memang belum banyak yang tahu, padahal sudah ditetapkan oleh UNESCO sejak tahun 1999. Dengan adanya kegiatan ini semoga menjadi pengingat bersama untuk meningkatkan kesadaran dalam menjaga kekayaan bahasa sendiri," ujar Ginanjar Rahayu, Bagian Kesiswaan, Selasa (23/2).
Acara dimulai setelah apel pagi selesai, para siswa yang tergabung dalam Klub Lingkung Seni Budaya mengawali dengan deklamasi sederhana dari seorang siswa bernama Dina Siska Lestari. Kemudian acara dilanjutkan dengan penampilan satu buah lagu berjudul “Mojang Priangan” yang dibawakan oleh Klub Lingkung Seni Budaya SMP Juara Bandung.
"Dengan peringatan hari bahasa ibu sedunia ini, marilah kita sebagai generasi muda melestarikan dan menggunakan Bahasa Sunda dengan baik dan benar. Agar tidak punah, jangan malu dan segan menggunakannya. Gunakanlah Bahasa Sunda juga dengan memakai tata kramanya, karena Bahasa Sunda penuh dengan kesantunan dan kesopanan baik kepada orang yang usianya di bawah kita atau di atas kita," ujar Tresna Puja Lestari, Pembina Klub Lingkung Seni.