REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Brasil berencana untuk melawan virus zika dengan sinar gamma yang bisa memberi efek kejut listrik pada jutaan nyamuk jantan, Selasa (23/2). Penyinaran ini dianggap bisa mensterilkan nyamuk jantan dan menghentikan penyebaran virus.
Alat penyinaran sinar gamma ini disebut sebagai irradiator. Peringkat ini telah digunakan untuk mengontrol lalat buah di pulau Madeira, Portugis. International Atomic Energy Agency (IAEA) mengatakan pada Senin, perangkat akan dikirim ke Juazeiro, negara bagian Bahia bagian timur laut secepatnya setelah pemerintah mengizinkan.
"Ini adalah metode kontrol kelahiran, sama seperti keluarga berencana pada manusia," kata ahli biologi molekular di laboratorium pengendalian hama serangga IAEA, Kostas Bourtzis, dikutip Reuters.
Ia mengatakan, lembaga non-profit Moscamed akan mengembangbiakan 12 juta nyamuk jantan dalam satu pekan untuk kemudian disterilisasi dengan irradiator kobalt-60. Alat ini diproduksi oleh perusahaan Kanada, MDS Nordion.
"Nyamuk jantan steril akan dilepaskan ke area-area target untuk kawin dengan nyamuk betina liar sehingga mereka tidak akan melahirkan keturunan," kata Bourtzis ketika pertemuan IAEA yang dihadiri pakar-pakar pengendali nyamuk.
Sebelumnya, program serupa dilakukan di sejumlah kota dekat Juazeiro. Percobaan ini membuat pemerintah Brasil harus memutuskan untuk meningkatkan anggaran dana pensterilan nyamuk untuk digunakan di kota-kota. Pasalnya, perlu lebih banyak nyamuk steril yang akan dilepas di udara, mungkin dengan drone.
Sejak belum ada obat atau vaksin untuk zika, satu-satunya cara untuk mencegah virus ini adalah dengan mengurangi populasi nyamuk. Apalagi virus telah menyebar hingga ke 30 negara, sebagian besar di Amerika.
Peneliti Brasil juga bereksperimen dengan radiasi. Lembaga penelitian biomedis yang berbasis di Recife, The Fiocruz telah melepaskan 30 ribu nyamuk steril dari Fernando de Nornha, sebuah pulau yang terletak 350 kilometer dari lepas pantai timur laut Brasil.
Proyek percontohan ini berusaha untuk membuktikan hasil laboratorium dimana 70 persen telur hasil perkawinan betina dan jantan steril, kosong. "Hasil awal diperkirakan muncul pada bulan Mei," kata penelii Fiocruz, Alice Varjal.