Selasa 23 Feb 2016 22:35 WIB

DS Masih Sering Dengar Suara Saipul Jamil Minta Dipijit

Rep: Lintar Satria/ Red: Ilham
Artis Saipul Jamil usai menjalani pemeriksaan di Balai Laborratorium Narkoba BNN, Jakarta, Jumat (19/2).   (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Artis Saipul Jamil usai menjalani pemeriksaan di Balai Laborratorium Narkoba BNN, Jakarta, Jumat (19/2). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kakak Ipar DS (17 tahun), korban Saipul Jamil mengatakan, DS saat ini menjadi pendiam, ketakutan, dan trauma. Menurut dia, DS masih dihantui oleh kejadian pelecehan seksual di rumah Saipul.

Kakak Ipar DS mengatakan, setiap pukul 4.00-5.00 malam, DS terbangun. "Karena suara Saipul Jamil masih teringat memanggilnya minta pijat," kata kakak iparnya DS dalam acara Indonesia Lawyers Club di TVOne, Selasa (23/2).

Kakak Ipar DS menyatakan, saat kejadian DS sudah izin ke kakaknya untuk menginap di rumah Saipul Jamil. Kakaknya pun mengingatakan untuk berhati-hati di rumah Saipul Jamil.

"Nggaklah kakak, gue masih normal, masih suka sama cewek," kata Kakak Ipar DS menirukan jawaban DS ke kakaknya.

Saat kejadian, Kakak Ipar DS mengatakan, ia menerima kabar peristiwa DS dari berita yang dibaca suaminya. Lalu ia mencoba menelepon DS, namun beberapa kali tidak diangkat. DS akhirnya mengangkat telepon dan mengkonfirmasi peristiwa tersebut.

Ia langsung ke Polsek Kelapa Gading untuk mencari tahu peristiwa tersebut. Sesampainya di Polsek, ia menemui DS yang terlihat sangat diam dan selalu menunduk. "Pada hari kedua baru bisa ketawa, pada hari pertawa diam saja," katanya.

Kakak Ipar DS mengatakan, saat ini DS tinggal bersamanya untuk menghindari lingkungan lama. Dia juga sempat mencari tahu kebenaran peristiwa tersebut dari DS. "Gue mau divisum, kalau enggak masa gue minta divisum," kata DS kepada kakak Iparnya.

Kakak Ipar DS mengatakan, sampai saat ini DS belum sekolah untuk memulihkan psikologisnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement