Rabu 24 Feb 2016 08:03 WIB

Polisi Dicecar Banyak Kasus Baru, Kematian Akseyna Masih Misterius

Rep: c30/ Red: Ani Nursalikah
Akseyna Ahad Dori.
Foto: Ist
Akseyna Ahad Dori.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelas bulan berlalu sejak kematian Akseyna Ahad Dori (18 tahun) di danau Kenanga Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Tubuh mahasiswa MIPA Universitas Indonesia itu ditemukan mengambang di danau, namun misteri kematiannya hingga saat ini masih belum menemukan titik terang.

Tubuh Akseyna ditemukan pada Kamis, 26 Maret 2015 sudah tak bernyawa. Meski ditemukan surat wasiat kematiannya, polisi tidak serta-merta mempercayai itu adalah tulisan tangan anak kedua dari pasangan Kolonel Sus Mardoto dan Karimatul Ummah.

Misteri kematiannya sempat mencuri perhatian publik. Berbagai upaya dilakukan polisi untuk terus mengungkap kasus tenggelamnya Akseyna di danau yang mengantongi batu di dalam tas. Diduga tas berisi batu tersebut digunakan sebagai pemberat supaya tubuh remaja yang hobi bermain sepeda ini tidak lekas muncul di permukaan danau.

Sudah 11 bulan semenjak kematiannya yang misterius, bahkan tersangka pun belum ditetapkan. Aparat Kepolisian Polda Metro Jaya mengaku masih terus mengumpulkan petunjuk-petunjuk yang mendukung pada kasus tersebut.

Akan tetapi secara berurut, Polda Metro Jaya kemudian disibukkan berbagai macam kasus yang sedang diprioritaskan. Dengan munculnya kematian Allya Siska Nadya akibat praktik klinik ilegal hingga kemudian kasus ini telah dilimpahkan ke Amerika Serikat di mana tersangka Dokter Randal melarikan diri ke negara asalnya.

Kemudian muncul kasus misteri sianida di dalam kopi vietnam yang menewaskan Wayan Mirna Salihin. Kasus tersebut saat ini masih dalam proses prapengadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan tersangka Jessica Kumala.

Belum lagi muncul kasus-kasus lainnya seperti bom Sarinah, narkoba, Fortuner, Ivan Haz, dan Kalijodo. Saat ditanya kelanjutan kasus Akseyna, polisi hanya menjawab masih banyak kasus yang juga harus mereka tangani.

"Nanti masih banyak kasus, kamu (media) cari berita, saya cari kasus," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (23/2).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement