REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Kolombia mengintensifkan upaya identifikasi 28 ribu korban perang sipil yang jasadnya dikubur di makam tanpa identitas.
Dalam beberapa pekan ke depan, otoritas pengadilan akan mengunjungi tujuh kota yang mengalami perang puluhan tahun. Mereka akan mendengarkan pengakuan dan mengambil contoh darah penduduk setempat.
Tindakan itu dilakukan untuk membantu tim forensik mengidentifikasi jasad. Kantor kepala kejaksaan mengatakan, Senin (22/2), selama lima tahun mereka telah mengidentifikasi 897 dari 1.017 jasad yang dikremasi di pemakaman umum.
"Ini bukan tugas gampang," ujar deputi direktur unit korban di kantor jaksa, Selasa (23/2).
Jasad-jasad tanpa nama atau NN (no name) merupakan korban paling tragis dari konflik panjang di Kolombia. Banyak yang meyakini mereka adalah militan.
Jaksa mengatakan mereka bisa mempercepat pekerjaan karena kesepakatan antara pemerintah dan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (Farc) dalam pembicaraan damai Oktober lalu.
Baca juga: Kisah Warga Pedalaman Australia yang Jatuh Cinta Pada Islam