REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kawasan prostutitusi Kalijodo yang terletak di RW 005 Kelurahan Pejagalan Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara menyisakan banyak cerita suram. Kini, kawasan itu tak ubahnya seperti kota mati.
Beberapa bangunan kafe, bar, dan rumah bordil telah dikosongkan oleh pemiliknya, menyusul keluarnya perintah penertiban oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, beberapa waktu lalu.
Aktivitas yang bersinggungan dengan pelacuran seakan tak lagi terlihat dari wajah daerah yang dulu pernah marak dengan primadona para hidung belang, baik siang maupun malam. Saat Republika.co.id mencoba memasuki sejumlah kafe di Kalijodo, sepanjang Selasa (23/2) lalu, ada pemandangan miris sekaligus menjijikkan.
Di antaranya adalah Kafe Mutiara, satu dari sekian belasan tempat usaha prostitusi di kawasan itu yang sudah ditinggalkan pemiliknya. Di dalam gedung yang dibangun empat tingkat itu, ada 18 kamar berukuran 3x4 meter.
Desain bangunan yang cukup apik masih tampak jelas pada bagian interior tiap-tiap kamar itu. Lantainya dilapisi dengan keramik, sedangkan dindingnya dihiasi dengan ornamen yang terbuat dari kaca.