REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), Willem Rampangilei, mengatakan ada 136 kabupaten/kota yang berisiko tinggi mengalami bencana alam. Wilayah Jawa dan Bali paling berpeluang mengalami bencana alam, baik banjir, tanah longsor maupun angin puyuh.
"Sebetulnya wilayah rawan bencana alam tersebar di seluruh Indonesia. Sebanyak 136 wilayah pun kondisinya tersebar dari Sumatra hingga Indonesia Timur," ujar Willem di Jakarta, Rabu (24/2).
Menurut dia, berbagai bencana alam seperti banjir, tanah longsor, angin puyuh, kebakaran hutan hingga tsunami berisiko terjadi di ratusan wilayah tersebut. Secara rinci, Willem menjelaskan ratusan kabupaten/kota yang berisiko tinggi berada di Jawa dan Bali (36 kabupaten/kota), Sulawesi (24 kabupaten/kota), Sumatra (21/kabupaten/kota), Papua (10 kabupaten/kota), Maluku (12 kabupaten/kota), Kalimantan (18 kabupaten/kota) dan Nusa Tenggara (15 kabupaten/kota).
Seluruh daerah saat ini berstatus daerah berkembang yang sedang melakukan pembangunan strategis. Ada pun jumlah penduduk yang tinggal di 136 kabupaten/kota sekitar 20 ribu jiwa.
"Karena pertimbangan keselamatan dan pembangunan wilayah, penanggulangan di 136 kami jadikan prioritas. Namun, penanggulangan bencana di ratusan wilayah lainnya tetap kami optimalkan. Ke depannya kami fokus untuk menurunkan indeks risiko bencana," tambah Willem.