REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unit usaha syariah (UUS) Maybank Indonesia mencatat kenaikan laba bersih hingga 193 persen dari Rp 98 miliar pada Desember 2014 menjadi Rp 288 miliar pada Desember 2015. Total asetnya pun meningkat 123 persen menjadi Rp 16 triliun.
Total aset dan laba bersih unit syariah masing-masing mencerminkan 10,1 persen dari total aset Maybank Indonesia dan 25,3 persen dari laba bersih Maybank Indonesia.
''Kinerja yang kuat selama 2015 di tengah kondisi perekonomian yang penuh tantangan merupakan bukti upaya yang dilakukan seluruh jajaran kami untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan dan memberikan yang terbaik kepada seluruh pemangku kepentingan,'' tutur Presiden Direktur Maybank Indonesia, Taswin Zakaria, dalam siaran resmi kepada Republika.co.id, Selasa (23/2).
Perbankan bisnis dan perbankan ritel tetap menjadi tulang punggung Maybank Indonesia dalam menghasilkan pendapatan. Upaya melakukan reprofiling dan re-alligning portofolio korporasi terus diintensifkan selama 2016 untuk memastikan kualitas aset. Maybank Indonesia melihat, kondisi perekonomian yang penuh tantangan masih akan berlanjut di tahun mendatang. Meski pun, pada saat yang sama Maybank Indonesia optimistis dapat mencari peluang pertumbuhan berkelanjutan.
''Upaya untuk mendiversifikasi fokus kami dari sebelumnya hanya pada pemberian pinjaman telah meningkat menjadi transaksi dan layanan sehingga memberikan kontribusi bagi peningkatan fee dan keseluruhan pencapaian kinerja,'' kata Taswin.
Di akhir 2015, laba bersih Maybank Indonesia setelah pajak dan kepentingan non-pengendali meningkat 60,9 persen menjadi Rp 1,14 triliun dari Rp 708 miliar di tahun sebelumnya. Total aset naik 9,9 persen menjadi Rp 157,6 triliun.
Total pembiayaan meningkat 5,9 persen menjadi Rp 112,5 triliun dan total simpanan meningkat 12,7 triliun menjadi Rp 115,5 trilliun. Rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 15,17 persen. Posisi modal akan dijaga dengan penguatan modal Tier-1 mencapai Rp 13,6 triliun.