REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kemenangan meyakinkan Barcelona atas tim kuat asal Liga Primer Inggris, Arsenal, pada leg pertama fase 16 besar membuat Blaugrana kian jadi favorit juara. Membukukan kemenangan 2-0 di Stadion Emirates, Barca unggul segalanya baik soal penguasaan bola, jumlah tembakan, hingga total umpan pada laga tersebut.
Striker Barca, Luis Suarez pun tak menampik, ada standar berbeda yang Barca tampilkan tiap kali bertarung di ajang Liga Champions. Menurut dia, Barca punya misi khusus musim ini untuk meruntuhkan tembok kutukan Liga Champions. Yakni, tak akan ada tim yang bisa jadi kampiun setelah musim sebelumnya sudah meraih juara. (Baca: Dua Gol Messi Bungkam Arsenal)
''Kami sangat berambisi untuk jadi yang pertama melakukannya. Kami yakin bisa terus mendapatkan gelar karena kami berada di tim terbaik dunia. Kami hanya perlu terus mencetak gol di setiap laga,'' kata Suarez usai laga melawan Arsenal dikutip dari Fourfourtwo, Rabu (24/2).
Memang misi yang Barca usung tidaklah mudah. Sejak berganti format pada 1992/1993 silam, belum ada tim yang sanggup menyabet gelar Liga Champions secara beruntun. AC Milan merupakan tim terakhir yang mempertahankan trofi bergengsi ini. Itu pun dilakukan mereka pada musim 1988/1989 dan 1989/1990 saat masih dalam format lama.
Ada empat tim yang nyaris mengakhiri kutukan ini sejak format baru diusung. Mereka adalah AC Milan yang juara pada 1994 tapi takluk musim selanjutnya oleh Ajax Amsterdam di Vienna pada partai puncak. Selanjutnya Ajax sendiri nyaris juara musim selanjutnya, tapi kalah di partai final oleh Juventus.
Lag-lagi musim selanjutnya, Juve yang juara di tahun 1996 kandas di partai pamungkas kontra Borussia Dortmund dengan skor 1-3. Sedekade kemudian, Manchester United (MU) mencoba peruntungan. Mereka yang juara di tahun 2008 masuk ke laga final melawan Barca di musim 2009. Sayang, Setan Merah kalah dua gol tanpa balas yang Blaugrana buat via Samuel Eto'o dan Lionel Messi.