Rabu 24 Feb 2016 22:08 WIB

895 Warga di Kawasan Rawan Bencana Butuh Rumah

Red: Ilham
Rumah yang terkena longsor (ilustrasi)
Foto: Antara/Oky Lukmansyah
Rumah yang terkena longsor (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 895 warga yang tinggal di kawasan rawan bencana alam pergerakan tanah, Desa Sindangsari, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut, Jawa Barat, butuh rumah baru agar dapat menjalani hidup dengan nyaman dan aman.

"Ada 895 orang yang tinggal di area rawan bencana, mereka berharap pemerintah merelokasinya ke tempat aman," kata Kepala Desa Sindangsari, Agus Susanto melalui telepon seluler Sindangsari-Bandung, Rabu (24/2).

Ia menjelaskan, berdasarkan data Desa Sindangsari terdapat 243 rumah, 282 keluarga dengan jumlah penduduk 895 jiwa di Dusun Ciawi dan Lengkong. Akibat bencana pergerakan tanah yang terjadi (19/2), kata dia, menyebabkan 127 rumah rusak terdiri dari 84 rumah panggung dan 43 rumah permanen.

"Sedangkan rumah yang tidak rusak ada 116 rumah, tapi semuanya harus direlokasi karena berada di daerah rawan bencana," katanya.

Agus menjelaskan, warga yang rumahnya rusak dan terancam rusak terpaksa mengungsi di rumah saudara, tetangga, dan posko penampungan. Menurut dia, seluruh warga yang mengungsi maupun yang tinggal di sekitar daerah rawan bencana alam sudah siap untuk direlokasi.

"Mereka sudah siap direlokasi, apalagi Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyatakan lokasi di sana tidak layak untuk dihuni," katanya. (Baca juga: Bangunan SMP Hancur Diterjang Longsor).

Namun sebelum direlokasi, kata Agus, warga berharap pemerintah terlebih dahulu meneliti kondisi tanah yang akan dijadikan pemukiman penduduk. "Sebelum direlokasi, masyarakat ingin pemerintah melakukan penelitian terlebih dahulu untuk mengetahui kondisi tanahnya aman dari bencana," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement