REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Tim yang dipimpin Inggris mengatakaan telah mengidentifikasi tentara Rusia terkait dengan rudal yang menjatuhkan pesawat Malaysia MH17 di Ukraina 2014 lalu. Semua 298 penumpang tewas dalam kecelakaan itu.
Menurut laporan Bellingcat, hingga 100 tentara Rusia dan petugas yang mengetahui atau terlibat dalam jatuhnya pesawat pada 17 Juli 2014 itu. Insiden terjadi di puncak konflik pasukan Ukraina dan separatis yang didukung Rusia.
Berdasarkan data sumber terbuka seperti foto jejaring sosial, forum online untuk kerabat tentara dan citra satelit Google Earth, laporan memperluas temuan Bellingcat sebelumnya. Rudal Buk milik batalion kedua dari brigade Rusia mungkin menembak jatuh Boeing 777.
Kepala Bellingcat Eliot Higgins mengatakan kepada the Guardian, laporan baru ini memungkinkan keadilan bisa diwujudkan. Sebab, pihaknya telah menemukan semua nama dan wajah dari para komandan di batalion kedua.
"Apakah salah satu dari mereka adalah yang menembak jatuh MH17? Kita tidak bisa mengatakan dengan pasti, tapi polisi bisa memiliki informasi yang memungkinkan untuk memberatkan mereka," ujarnya.
Temuan Bellingcat ini menunjukkan tanggung jawab akhirnya trletak pada Presiden Rusia Vladimir Putin dan kepemimpinan Rusia yang memerintahkan pasukan dan peralatan ke Ukraina pada 2014.
Sebuah laporan Bellingcat sebelumnya mengklaim bahwa Buk peluncur rudal yang difoto dan direkam dekat lokasi kecelakaan MH17 adalah bagian dari konvoi Rusia. Mereka bergerak dari Kursk ke perbatasan Ukraina pada Juli.