REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Sentimen terhadap Islam kembali terjadi di Australia. Ruang ibadah untuk mahasiswa Muslim di sebuah universitas di Australia dirusak dan dibanjiri dengan tulisan-tulisan berbau rasis.
Mahasiswa Muslim mendapati ruang ibadah mereka dipenuhi tulisan yang menuding Muslim sebagai perampok dan pencuri. Selain itu, lantai ruangan juga dikotori dengan sampah-sampah.
Insiden tersebut merupakan kali kelimanya terjadi sejak Desember tahun lalu. Sebelumnya, sentimen terhadap Islam juga terjadi dengan menggunakan grafiti Islamofobia.
Menurut Samiha Elkheir, mahasiswa yang pertama kali melihat kerusakan ruang ibadah, peristiwa pengrusakan kerap terjadi beberapa waktu terakhir ini. "Saya tahu ruang ibadah sudah dirusak beberapa kali sebelumnya," kata Elkheir dikutip en.abna24.com, Rabu (24/2).
Sementara, pihak dekanat mengatakan mahasiswa Muslim disetiap universitas harus mendapatkan akses yang aman untuk beribadah. "Islamofobia sangat nyata di Australia. Ini kekanak-kanakan tetapi bukan berarti kami tidak menganggap insiden ini serius," kata dekan.