Kamis 25 Feb 2016 10:51 WIB

Gus Ipul Sosialisasikan Gerakan Peduli Tetangga

Rep: Binti Solikhah/ Red: Indira Rezkisari
Syaifullah Yusuf
Foto: Republika
Syaifullah Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf melakukan sosialisasi Gerakan Peduli tetangga kepada peserta Pelatihan Kepemimpinan Sekdes di Kantor Badiklat Jatim Surabaya, Rabu (24/2) malam.

Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim, menyerukan gerakan peduli tetangga sebagai solusi menyelesaikan masalah sosial di lingkungan tempat tinggal. Dia mencontohkan, apabila ada tetangga yang sakit, tetangganya tidak boleh diam.

Gerakan yang diinisiasi Gus Ipul ini bertujuan menyikapi semakin lunturnya perhatian dan kepedulian terhadap sesama, khususnya tetangga di lingkungan sekitar. Kepedulian antar tetangga satu dengan yang lain dinilai semakin menipis.

“Gerakan ini untuk membangkitkan kesadaran bahwa bertetangga bukanlah soal kedekatan tempat tinggal, tapi lebih dari itu, tetangga adalah orang terdekat yang bisa kita andalkan saat terjadi sesuatu pada kita, jadi mari kita sukeskan gerakan ini, agar hubungan persaudaraan dengan tetangga makin baik, semangat gotong royong dan kebersamaan kembali menyala, dan muaranya, Indonesia bisa lebih bersatu,” jelas Gus Ipul, dalam siaran pers, Kamis (25/2) pagi.

Menurutnya, untuk menjadi warga negara yang baik, perlu diawali dengan menjadi tetangga yang baik dan peduli dengan lingkungannya. Caranya, ia mencontohkan, dengan menjaga silaturahmi, gotong royong, dan bersama-sama mencari jalan keluar dari setiap masalah yang timbul di lingkungan sekitar.

“Contohnya, warga baru tahu tetangganya digerebek karena rumahnya dijadikan sarang teroris dari televisi, atau baru tahu tetangganya yang menderita kelaparan, atau tidak bisa sekolah setelah diangkat di media sosial atau koran, dan masih banyak kasus lainnya,” kata Gus Ipul.

Jika hubungan antar tetangga kondusif, lanjutnya, maka hubungan antar desa juga ikut kondusif. Kemudian diharapkan hubungan antar kecamatan, antar kabupaten/kota ikut kondusif dan solid. Sehingga tujuan akhir bisa tercipta Indonesia yang solid, kuat, bersatu, dan maju.

Gus Ipul bercerita, ide mengkampanyekan Gerakan Peduli Tetangga muncul, setelah dirinya bersama pemerhati politik dan sosial, Eep Saefulloh Fatah, melihat keprihatinan kondisi nilai-nilai luhur bangsa semakin terkikis. Sehingga upaya membangun Indonesia berbasis Rukun Tetangga (RT) bisa mulai diwujudkan. Motto yang diusung yakni, Gandeng Tangan Jaga Lingkungan.

Salah satu peserta pelatihan, Ahmad Munif, menyatakan program yang disampaikan Gus Ipul sangat bermanfaat bagi warga sekitarnya. Tujuannya untuk mengembalikan sifat tradisi budaya asli Indonesia yakni gotong royong.

“Setelah pelatihan ini akan saya sosialisasikan program Gu Ipul tersebut ke desa kami. Sehingga masyarakat dapat hidup lebih peduli tehadap sesamanya terutama tetangganya,” ucap sekdes di Kabupaten Lamongan tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement