Kamis 25 Feb 2016 13:20 WIB

JK Sebut Bunga Kredit Single Digit agar Industri Beralih ke Bank Nasional

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berbicara saat membuka Indonesia Summit di Jakarta, Kamis (25/2).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla berbicara saat membuka Indonesia Summit di Jakarta, Kamis (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meyakinkan sejumlah investor bahwa Indonesia akan memiliki tingkat suku bunga kredit di bawah 10 persen.‎ Hal ini dilakukan agar Indonesia bisa bersaing dengan negara lain dalam hal pertumbuhan ekonomi.

JK menjelaskan, Indonesia sebernarnya mempunyai sumber daya alam yang melimpah dan jumlah penduduk kelas menengah yang cukup besar. Namun kedua hal ini masih memiliki tantangan besar, salah satunya adalah tingkat bunga kredit yang terlalu tinggi.

"Tantangan kita membuat sekotr Indonesia bisa berkompetisi dengan negara lain. Kita tahu bunga kredit Indonesia saat ini tinggi, sekitar 10-12 persen. Agar lebih efisien kita punya program agar bisa single digit," ujar JK, di Jakarta, Kamis (25/2).

Keinginan untuk menurunkan suku bunga kredit menjadi single digit akan dicapai dengan sejumlah kebijakan pemerintah dibantu dengan Bank Indonesia yang telah menurunkan BI Rate. Kebijakan untuk mengurangi suku bunga deposito perbankan juga akan berpengaruh pada suku bunga kredit.

Penurunan bunga ini diyakini JK akan berdampak positif bagi industri. Pihak industri akan lebih ringan karena beban bunga kredit yang harus mereka bayar menjadi lebih rendah.

"Yang tadinya mengandalkan pinjaman luar negeri bisa mulai beralih ke perbankan nasional karena bunganya lebih rendah. Industri akan lebih efisien," kata JK.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement