Kamis 25 Feb 2016 13:42 WIB

Golkar Diminta Belajar dari Semangat Kemandirian Bung Hatta

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Angga Indrawan
 Rapat konsolidasi persiapan Munaslub di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (4/2).   (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Rapat konsolidasi persiapan Munaslub di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (4/2). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi masyarakat Himpunan Masyarakat Peduli Indonesia (HMPI) menilai kunci kebesaran sebuah partai terletak pada siapa figurnya. Sebagai contoh, melejitnya Partai Demokrat karena ada figur Susilo Bambang Yudhoyono serta PDI Perjuangan yang bisa besar karena ada sosok Megawati di belakangnya. 

Sekretaris Jenderal Majelis Pimpinan Nasional HMPI, Tri Joko Susilo mengatakan besar atau tidaknya sebuah partai tidak bergantung apakah dia masuk dalam kekuasaan atau tidak. Oleh karena itu, Tri mengingatkan bahwa Partai Golkar tidak akan lebih kuat jika tak mengusung figur kuat sebagai ketua umumnya.

(Baca: Setya Novanto Ajukan Uji UU ITE ke Mahkamah Konstitusi)

Figur ketua umum Golkar, kata dia, harus bisa mendongkrak semangat kader di daerah dan antusiasme rakyat. "Figur kuat sangat penting, masak mau jadi embel-embel terus, menjadi follower terus dan bukan menjadi penguasa," kata Tri dalam siaran persnya, Kamis (25/2).

Tak ada salahnya jika Golkar belakar dari Bung Hatta yang mengatakan bahawa lebih baik bangsa ini  ditenggelamkan ke dasar laut daripada menjadi embel-embel abadi bangsa lain. Itulah mental merdeka. 

"Harusnya Golkar belajar dari semangat Bung Hatta terkait kemandirian ini agar tidak terus menjadi embel-embel kekuasaan. Percuma berapi-api bicara visi-misi kalau ketua umum atau capresnya bukan figur kuat," ujar Tri.

(Baca juga: Ganjar Pranowo Mendadak Temui Ahok)

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement