REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Cafe dan restoran di Grand City, mal terbesar di Kota Surabaya saat ini sudah menggunakan gas bumi yang dipasok dari PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN).
"Semua tenant cafe dan restoran di mal kami sudah menggunakan gas bumi dari PGN sejak Februari 2014 lalu. Jumlahnya lebih dari 25 tenant," kata Chief Engineering Grand City, M Kasipan, ketika ditemui di kantornya, Grand City, Surabaya, Kamis (25/2).
Kasipan mengatakan, penggunaan gas bumi menurut para tenant selama ini memberikan penghematan yang cukup signifikan. Karena sebelumnya cafe dan restoran di Grand City menggunakan Liquified Petroleun Gas (LPG).
"Hematnya sekitar 30 persen dari yang sebelumnya pakai LPG. Selain itu lebih praktis, tenant tidak perlu gotong-gotong LPG lagi, karena gas bumi mengalir setiap saat melalui pipa gas," katanya.
Ia menambahkan, manajemen Grand City saat ini sedang mempersiapkan penggunaan gas bumi PGN untuk keperluan pembangkit listrik mandiri. "Manajemen sedang mempersiapkan investasi pembangkit listrik sendiri yang bahan bakarnya dari gas bumi PGN," ungkap Kasipan.
Kepala Area PGN Surabaya, Dian Kuncoro menambahkan, PGN akan terus menambah jaringan gas bumi khususnya di Jawa Timur. Sampai saat ini lebih dari 20.200 pelanggan di Jawa Timur telah menikmati gas bumi dari PGN.
Seperti di Surabaya terdapat 14.955 rumah tangga pakai gas bumi dari PGN, kemudian ada 142 usaha kecil menengah (UKM), dan 192 pelanggan komersil (rumah sakit, restoran, hotel, mal), serta 163 industri pakai gas bumi dari PGN. Adapun di Sidoarjo terdapat 4.486 pelanggan dan Pasuruan 269 pelanggan.
"PGN juga terus mengembangkan infrastruktur pipa gas bumi khususnya di wilayah Jawa Timur. Saat ini pipa gas PGN di Surabaya sepanjang 493 km. di Sidoarjo 313 km, Pasuruan sepanjang 189 km," tutur Dian.