Kamis 25 Feb 2016 15:02 WIB

BOPI: Pemerintah Jangan Gegabah Mencabut SK Pembekuan PSSI

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Citra Listya Rini
Logo BOPI.
Logo BOPI.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pemerintah diminta tak gegabah mencabut SK Pembekuan PSSI. Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) menilai, perlu dipahami maksud dan tujuan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) ketika mengeluarkan SK 01307/2015 tersebut tahun lalu. 

Ketua BOPI Noor Amman mengatakan, tak ada jaminan reformasi dan tata kelola sepak bola nasional tetap berjalan dengan rencana pencabutan SK Pembekuan tersebut. Kebalikannya, mempertahankan sanksi menjadi kesempatan bersama agar maksud memperbaiki tata kelola sepak bola nasional bisa dilakukan.

"Banyak aspek yang harus dijadikan pertimbangan," kata Noor dalam pernyataan resminya di Jakarta, Kamis (25/2).

Purnawirawan bintang dua itu mengatakan, di antaranya, faktor perjalanan sejarah saat pembekuan itu dikeluarkan. Karena itu, dia meminta agar Menpora Imam Nahrawi mempertahankan SK Pembekuan PSSI tersebut dalam kajiannya.

Dijelaskan Noor, muasal keluarnya SK Pembekuan PSSI tak lekang dari sikap membangkang PSSI terhadap Pemerintah Indonesia. Dikatakan dia, ketika itu kepengurusan PSSI secara aklamasi menyatakan hanya akan tunduk dan patuh serta taat pada statuta FIFA.

Menurut Noor, pernyataan PSSI ketika itu bukti dari pembelotan PSSI terhadap kekuasaan hukum di Indonesia. Pun, dikatakan dia, terkait dengan sanksi internasional terhadap sepak bola nasional, bukan menjadi biang pemerintah.

"PSSI sendiri yang minta ke FIFA agar sepak bola Indonesia disanksi FIFA karena tuduhan intervensi pemerintah," kata dia menambahkan.

Desakan agar Kemenpora melakukan pencabutan SK Pembekuan PSSI, menurut Noor, sama artinya dengan pemerintah mengakui adanya intervensi tersebut. Presiden Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla memanggil Menpora Imam bersama Ketua Komite Ad Hoc PSSI, Rabu (24/2).

Pertemuan yang berlangsung selama kurang dari 40 menit di Istana Merdeka itu menghasilkan keputusan penting terkait dengan kisruh sepak bola nasional yang sudah berlangsung hampir satu tahun. Presiden Jokowi memerintahkan agar Menpora Imam Nahrawi mengkaji untuk membatalkan SK Pembekuan PSSI.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement