Kamis 25 Feb 2016 20:45 WIB

Warga Sekitar tak Tahu Klinik di Cikini Praktik Aborsi

Rep: c18/ Red: Bilal Ramadhan
Tersangka dan barang bukti ditunjukkan saat gelar perkara kasus aborsi pada sebuah klinik di Jalan Cimandiri no. 7, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/2).(Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Tersangka dan barang bukti ditunjukkan saat gelar perkara kasus aborsi pada sebuah klinik di Jalan Cimandiri no. 7, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (24/2).(Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak ada yang menyangka praktek medis Dr. Ihsan Oetama yang beralamat di Jalan Cisadane nomor 19 merupakan klinik aborsi. Mayoritas warga di lokasi klinik tersebut melakukan praktek tidak ada yang mengetahui spesifikasi kegiatan kedokteran yang dilakukan klinik tersebut.

"Kita mah nggak curiga karena semua terlihat normal. Tahu itu klinik, tapi nggak ada yang aneh," kata salah seorang warga Ricky kepada Republika.co.id di Jakarta, Kamis (25/2).

Ricky merupakan warga yang tinggal berselang satu rumah dari tempat klinik Dr Ihsan Oetama beroperasi. Pria 26 tahun itu tidak pernah menaruh curiga sesikitpun terhadap praktek medis yang dilakikan di klinik tersebut.

Dia mengatakan, penghuni klinik sangat tertutup. Meski tak mengetahui jumlah pasti penghuni klinik tersebut, Ricky memastikan warga yang tinggal di dalam klinik dengan bangunan rumahan itu tidak pernah melakukan komunikasi kepada warga sekitar.

"Saya cuma pernah melihat ibu-ibu berbadan sintal dengan baju hebas di halaman klinik. Tapi nggak tau itu dokter atau penjaga rumah saja," kata Ricky.

Setahun sudah Ricky bermukim tepat disebelah klinik aborsi. Namun dia tidak mengetahui kapan klinik aborsi tersebut mulai beroperasi. Yang jelas, dia mengatakan, saat menginjakan kaki di Jalan Cisadane klinik tersebut sudah berdiri dan beroperasi.

"Artinya lebih dari setahun, tapi kemungkinan kurang dari 10 tahun," katanya.

Seperti diketahui, Tim Subdit Sumber Daya Lingkungan (Sumdaling) Ditreskrimsus Polda Metro Jaya menggrebek dua praktik klinik aborsi. Masing-masing beralamat di Jalan Cisadane 19 dan di Jalan Cimandiri 7, RT 06/04, Cikini, Jakarta Pusat.

Dalam penggrebekan itu polisi menemukan sejumlah tulang kecil yang diduga janin bayi. Sementara, berdasarkan pantauan dilapangan kedua klinkk tersebut kini terlihat sepi. Tidak ada aktifitas didalam klinik tersebut. Garis kuning polisi juga masih terpasang di pagar putih kedua klinik itu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement