REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ratusan warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Warungkiara, Kabupaten Sukabumi menjalani tes HIV atau voluntary counseling test (VCT).
Pemeriksaan dilakukan untuk mendeteksi sejak dini penyebaran HIV/AIDS di lingkungan Lapas.
"Tes VCT khususnya ditujukan kepada warga binaan yang tersangkut kasus narkoba dan pelecehan seksual," ujar Kepala Sub Seksi Pembinaan Lapas Warungkiara, Kabupaten Sukabumi Upu Rahman kepada Republika, Kamis (25/2).
Jumlah warga binaan yang menjalani tes HIV mencapai sebanyak 359 orang.Sementara total penghuni Lapas Warungkiara Sukabumi
mencapai sebanyak 475 orang. Pelaksanaan tes VCT ini dilakukan oleh petugas Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Sukabumi yang dibantu Lembaga Penelitian Sosial dan Agama (Lensa) Sukabumi.
Pelaksanaaan tes HIV ini terang Upu, diprioritaskan kepada warga binaan yang tersangkut kasus narkoba. Pasalnya, salah satu penyebaran HIV melalui jarum suntik narkoba.
Selain itu ditujukan kepada pelaku pelecehan seksual. Di mana, penyebaran HIV juga melalui hubungan seks yang tidak sehat.Mayoritas warga binaan yang menjalani tes HIV ungkap Upu berjenis kelamin laki-laki. Sementara warga binaan wanita hanya sebanyak 19 orang yang rata-rata terjerat kasus narkoba.
Diakui Upu, langkah pemeriksaan HIV ini sudah rutin dilakukan di Lapas Warungkiara sejak 2014 lalu. Pada 2015 lalu saja dilakukan sebanyak dua kali tes VCT.
Sekretaris KPA Kabupaten Sukabumi Asep Suherman mengatakan, tes VCT ini dilakukan atas bekerjasama dengan Lapas Warungkiara. Hal ini untuk mendeteksi sejak dini penyebaran HIV/AIDS di lapas.
Sebelumnya pada Desember 2015 lalu, KPA Kabupaten Sukabumi mendapatkan penghargaan dari museum rekor Indonesia (MURI). Hal ini terkait jumlah peserta tes HIV terbanyak yang dilakukan dalam satu hari yakni sebanyak 1.466 orang.