Jumat 26 Feb 2016 02:38 WIB

'Mekanisme Kerja Panitia Munas Golkar Harus Dipertegas'

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Bayu Hermawan
Partai Golkar
Foto: .
Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu hasil rapat harian DPP Partai Golkar jelang persiapan Musyarawarah Nasional (Munas), Selasa (22/2) silam, adalah adanya usulan mengenai pimpinan panitia penyelenggaraan Munas.

Usulan tersebut menyebutkan, Theo L Sambuaga sebagai Ketua Penyelenggara Munas, Nurdin Halid sebagai Ketua Sterring Comitte (SC), dan Zainuddin Amali sebagai Ketua Organizing Comitte (OC).

Meski usulan tersebut masih harus disepakati di Rapat Pleno, namun sudah ada suara penolakan terkait usulan tersebut, terutama soal posisi Ketua OC yang diusulkan dipegang oleh Nurdin Halid.

Berdasarkan keterangan Wakil Sekjend Partai Golkar Munas Riau, Ahmad Doli Kurnia, penolakan itu datang dari sebagian besar peserta rapat. Untuk itu, Ahmad menyarankan, perlu ada penegasan dan perincian mekanisme proses pekerjaan yang akan dilaksanakan panitia.

''Yaitu dengan mengaktifkan Rapat Pleno yang akan menjadi tempat panitia melaporkan kerjanya, kemudian dikritisi, dan diputuskan sebagai keputusan organisasi/DPP,'' ujar Ahmad Doli dalam pesan singkat yang diterima Republika.co.id, Kamis (25/2).

Mekanisme ini, lanjut Ahmad Doli, diharapkan bisa mengurangi distorsi atau penyalahgunaan kewenangan dari individu-individu atau kolektif panitia. Tidak hanya itu, ketua panitia seharusnya ditunjuk seusai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing pembidangan yang menangani urusan organsiasi.

''Waketum Bidang Organisasi, Ketua Bidang Kaderisasi, dan Ketua Bidang Organisasi adalah orang yg tepat ditunjuk sebagai Ketua Penyelenggara, Ketua SC, dan Ketua OC,'' ujar Ahmad Doli yang juga inisiator Generasi Muda Partai Golkar tersebut.

Kemudian untuk memenuhi prinsip berkeadilan, maka sebaiknya pimpinan panitia diberi kesempatan bukan kepada kader-kader yang sudah pernah atau bahkan sering menjadi panitia.

Bahkan, Ahmad Doli menilai, ada sejumlah nama kader-kader Golkar yang bisa dianggap layak menjadi Ketua SC Munas Golkar, yaitu Haviz Zawawi, Rambe Kamarulzaman, dan Hajriyanto Thohari.

Nama-nama tersebut, menurut Ahmad Doli, dianggap kader yang cukup senior dan memiliki pengalaman panjang di kepengurusan partai. ''Namun itu semua nanti akan dibahas kembali dan diputuskan dalam pleno,'' katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement