Jumat 26 Feb 2016 08:18 WIB

Ratusan Warga Binaan Sukabumi Jalani Pemeriksaan HIV

Petugas menunjukkan tiga sampel darah yang terindikasi positif HIV/AIDS saat test HIV/AIDS bagi nara pidana (napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Madiun, Jatim, Senin (1/12).
Foto: Antara/Siswowidodo
Petugas menunjukkan tiga sampel darah yang terindikasi positif HIV/AIDS saat test HIV/AIDS bagi nara pidana (napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Madiun, Jatim, Senin (1/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Ratusan warga binaan yang menghuni Lembaga Permasyarakatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat menjalani pemeriksaan HIV atau voluntary counseling test (VCT).

"Pemeriksaan HIV ini merupakan langkah penanggulangan sejak dini penyebaran penyakit HIV di dalam lapas," kata Kepala Sub Seksi Pembinaan Lapas Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Upu Rahman di Sukabumi, Kamis.

Menurutnya, pemeriksaan HIV ini lebih difokuskan ke para tahanan dan narapidana yang tersangkut kasus narkoba dan pelecehan seksual. Namun demikian untuk mencegah adanya warga binaan yang positif HIV, maka pihaknya tetap melakukan pemeriksaan terhadap narapidana lainnya yang jumlahnya sebanyak 359 orang.

Dalam pelaksanaan VCT ini pihaknya juga melibatkan petugas dari Komisi Penanggulangan AIDS Kabupaten Sukabumi dan Lembaga Peneliti Sosial dan Agama (Lensa) Sukabumi.

"Untuk hasilnya kami masih menunggu dari pihak KPA selalu lembaga yang melakukan pemeriksaan, jika ada warga binaan yang positif HIV maka akan langsung diberikan pembinaan dan pengobatan agar tidak menularkan ke penghuni lapas lainnya," tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris KPA Kabupaten Sukabumi Asep Suherman mengatakan pemeriksaan ini adalah untuk mengantisipasi dan deteksi dini penyebaran HIV di lapas. Karena untuk mengetahui siapa saja yang positif HIV yakni dengan cara seperti ini.

"Untuk hasilnya akan kami sampaikan melalui surat yang isinya sangat rahasia dan hanya orang yang menjalani VCT saja yang mengetahui," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement