Jumat 26 Feb 2016 15:07 WIB

Kabareskrim Tegaskan tak Tahu Keberadaan Ivan Haz

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Kabareskrim Komjen Pol Anang Iskandar keluar dari ruangan setelah melakukan pertemuan dengan pimpinan KPK di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (5/11).  ( Republika/Raisan Al Farisi )
Kabareskrim Komjen Pol Anang Iskandar keluar dari ruangan setelah melakukan pertemuan dengan pimpinan KPK di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (5/11). ( Republika/Raisan Al Farisi )

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabareskrim Komjen Anang Iskandar membantah jika Politisi Partai Persatuan Pembangunan, Fanny Safriansyah alias Ivan Haz ditahan di Rutan Bareskrim terkait kasus narkoba. Maka dari itu, anak mantan Wapres RI Hamzah Haz tersebut, hingga kini belum diketahui keberadaannya.

"Tadi sudah diomongin, tidak ada sama kita. Kapolri sudah ngomong jika dia ditangkap secara intern (oleh Kostrad)," kata Anang di Mabes Polri Jumat (26/2).

Ivan ditangkap saat tengah berada di pesta narkoba di Perumahan Kostrad, Kebayoran Lama, oleh Tim Yonintel dan POM Kostrad. Selain Ivan, operasi tersebut menangkap 13 orang lainnya yang terdiri atas 5 anggota Polri, 5 warga sipil, dan 3 anggota Kostrad.

Meski begitu, Anang mengatakan dirinya belum mengetahui siapa saja anggota Polri yang masuk ke dalam daftar penangkapan tersebut. "Tak cari-cari (nama-nama anggota polri yang terlibat) belum ketemu. Makanya nanya sama yang nangkep, kalau yang sana belum kasih ke kita," ucap Anang.

Seperti diketahui, saat penggerebekan narkoba di Perumahan Kostrad, Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Anggota Komisi IV DPR Fanny Safriansyah atau Ivan Haz diduga ikut terciduk.

Meski begitu, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengungkap, Ivan Haz tidak berada di lokasi saat aparat mengacak-ngacak rumah bandar narkoba tersebut. Hanya saja, keterlibatan Ivan Haz baru diketahui setelah namanya ditemukan dalam buku daftar pembeli narkoba.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement