REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kesadaran masyarakat untuk membayar zakat masih dirasa kurang. Hal ini salah satunya terlihat dari pembayaran zakat yang menumpuk di bulan Ramadhan saja. Salah satu penyebabnya, ceramah yang mengangkat tema soal zakat hanya tiga hari saja pada saat ramadhan.
"Masalah zakat ini penting. Harusnya jangan hanya diangkat saat puasa saja," ujar Direktur Pemberdayaan Zakat Kementerian Agama Tarmidzi kepada wartawan, di sela-sela konferensi internasional yang membahas tentang perkembangan tata kelola zakat dan wakaf di regional Asia Tenggara, di Bandung, Jumat (26/2).
Direktur Institut Manajemen Zakat (IMZ) Dompet Dhuafa Kushardanta Susilabudi mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan riset terkait tata kelola zakat. Ini sengaja dilakukannya agar penyaluran zakat memberi efek yang signifikan bagi perekonomian mustahik.
"Agar tata kelola wakaf, zakat ini produktif. Bisa untuk mengembangkan UMKM. Kami mengumpulkan pemikiran untuk ditawarkan ke badan pengelola zakat," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua Baznas Jabar Cecep Komarudin mengatakan, pada 2015 kemarin, jumlah zakat di Jabar yang dihimpun pihaknya mencapai sekitar Rp 20 miliar. Pihaknya menghimpun zakat dari sejumlah pengelola zakat yang terdaftar.