Jumat 26 Feb 2016 16:10 WIB

Komnas Anak: Brigadir Petrus Mutilasi Anak Kandungnya Secara Rapi

Rep: Amri Amrullah/ Red: Bilal Ramadhan
Arist Merdeka Sirait
Arist Merdeka Sirait

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim reaksi cepat Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah melakukan beberapa investigasi terhadap kasus mutilasi anak yang dilakukan seorang polisi, Brigadir Petrus Bakus, Anggota Sat Intelkam Polres Melawi, Kalimantan Barat yang terjadi pada Jumat (26/2) dini hari.

Aktivis Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait mengatakan temuan tim reaksi cepat KPAI Pontianak di Melawi, pelaku yang juga Anggota Polres Melawi melakukan mutilasi terhadap anak kandungnya dalam keadaan tidak terburu-buru.

"Mohon maaf, potongan tubuh anak tersebut rapi dan sepertinya tidak dilakukan secara terburu-buru," ungkap Arist kepada Republika.co.id, Jumat (26/2).

Ini berarti pelaku melakukan mutilasi terhadap anak kandungnya secara hati-hati, dan sangat rapi. Diungkapkan Arist dari investigasi tim reaksi cepat KPAI daerah, memang ada konflik keluarga yang menyebabkan pelaku berbuat sadis kepada anaknya.

Salah satu penyebabnya adalah pelaku seringkali cekcok dengan istrinya karena sering terlambat pulang ke rumah. Pada malam hari sebelum kejadian mutilasi tersebut, dijelaskan Arist, pelaku akhirnya sempat membawa anaknya ke kantor Polres Melawi.

Tujuan Brigadir Petrus membawa anaknya untuk mengadukan permasalahan internal keluarga kepada Kasat Intelkam Polres Melawi. "Namun sayang malam itu, Kasat tidak ada ditempat, dan pelaku pulang kembali ke rumahnya," ujar Arist.

Pada Jumat dini hari itulah akhirnya, Brigadir Petrus memutilasi dua anaknya Fabian anak laki-laki yang berumur 4 tahun dan Amora anak perempuan yang berumur 3 tahun. Arist pun meminta kepada pihak kepolisian agar tidak terburu-buru menilai ada kelainan jiwa pada pelaku.

Karena Brigadir Petrus sempat secara sadar membawa anaknya ke kantor Polisi, sebelum akhirnya pulang ke rumah. Polisi sendiri telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara dan menemukan kedua anak kandungnya tewas dengan beberapa bagian tubuh yang terpisah dan terpotong-potong. Sedangkan barang bukti, adalah parang yang digunakan pelaku memutilasi kedua buah hatinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement