REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Banjir melanda Kota Sampang, Jawa Timur, Jumat (26/2), akibat sungai Kalikemuning meluap, menyusul hujan deras yang terjadi di wilayah itu dalam dua hari terakhir.
Banjir terjadi di sejumlah titik, antara lain di Jalan Imam Bonjol, Jalan Syuhada dan di Jalan Melati. Ketinggian air di Jalan Imam Bonjol mencapai 20 hingga 30 cm, di Jalan Syuhada mencapai 40 cm, sedangkan di Jalan Melati sekitar 30 cm.
"Tadi sore hanya menggenangi jalan raya, tapi malam ini banjir mulai memasuki pekarangan rumah warga," kata warga Kota Sampang, Sally Nawali, Jumat malam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sampang Wisno Hartono mengaku telah menerjunkan tim ke lokasi guna memantau kondisi banjir.
Ia menjelaskan, banjir yang terjadi di Sampang kali ini memang merupakan banjir kiriman, menyusul hujan deras yang terjadi di daerah hulu sejak Kamis (25/2). "Kalau kota hujan tidak terlalu deras. Yang deras justru di daerah hulu sana," katanya.
Sementara untuk menghindari kemacetan arus lalu lintas, polisi dari Satuan Lalu Lintas Polres Sampang memberlakukan sistem buka tutup.
Kendaraan roda empat dari arah Pamekasan yang hendak menuju Surabaya dan sebaliknya dilarang masuk kota, dan diarahkan melalui Kelurahan Polagan. Banjir yang terjadi di Kota Sampang kali ini merupakan kali kedua dalam sebulan ini.
Banjir juga terjadi pada 11 Februari 2016 dan menyebabkan ribuan rumah warga Kota Sampang tergenang. Kala itu, seorang anak juga meninggal dunia akibat terseret arus banjir.
Sementara, menurut perkiraan, banjir di Kota Sampang kali ini akan berlangsung lama, karena kondisi air laut akan mulai pasang sekitar pukul 23.00 WIB.