REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Lima kandidat pemangku jabatan tertinggi di induk sepak bola dunia, FIFA, sudah berkumpul di Markas FIFA di Kota Zurich, Swiss, Jumat (26/2). Keberadaan mereka di kota tersebut ialah untuk mengikuti voting pemilihan Presiden FIFA yang baru.
Mereka adalah Jerome Champagne, Gianni Infantino, Mosima Gabriel "Tokyo" Sexwale, Sheikh Salman bin Ebrahim al-Khalifa, dan Pangeran Ali. Berikut profil singkat kelima calon pengganti Sepp Blatter yang tahun lalu dinonaktifkan dari FIFA tersebut.
2. Gianni Infantino
Salahsatu kandidat yang disebut-sebut hanya meramaikan pemilihan presiden FIFA baru. Mengapa? Karena kandidat yang satu ini amat jarang melakukan ragam hal yang berkaitan dengan kampanye menjadi presiden FIFA.
Nyaris sejak memutuskan maju sebagai kandidat, Sekretaris Jenderal UEFA ini tak pernah meramaikan pemberitaan. Tak ayal, hingga kini masih sumir sebenarnya apa motif khusus dari keputusan advokat berdarah Italia ini mencalonkan diri.
Muncul isu jika majunya Infantino merupakan jawaban UEFA atas dinonaktifkannya Presiden mereka, Michel Platini akhir tahun lalu. Karena tak ingin kehilangan muka, Infantino pun didorong untuk tampil.
Pria yang juga punya paspor Swiss ini pun menyatakan akan membawa semangat Platini dalam pemilihan nanti. "Ini soal kesetiaan, saya sudah bersamanya selama sembilan tahun. Jika ada Platini, maka dia yang akan maju," kata dia dikutip dari laman UEFA, Jumat (26/2).
Infantino mengatakan, banyak kesamaan pandangan dan pemahaman akan masa depan sepak bola dunia antara dia dan Platini. Untuk itu, dia berniat membenahi FIFA sesuai keinginan semangat majunya sepak bola Eropa.
Namun bukan berarti sosok berkepala plontos ini akan mudah tersisih. Diyakini, jabatannya sebagai Sekjen UEFA bisa membuat dia mendapat dukungan suara dari asosiasi sepak bola negara-negara Eropa.
Baca juga: Mengenal Calon Presiden FIFA, Jerome Champagne