REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menuturkan, siap menggelontorkan Rp 6 triliun untuk dana hibah. Namun tentunya proposal penggunaan dana hibah itu harus lolos tahap verifikasi terlebih dahulu.
"Kami sih oke aja. Saya bilang kalau cuma 5-6 daerah mau Rp 5-6 triliun juga oke aja. Tapi tentu ada verifikasi, emangnya beli manggis? (Jika tidak pakai verifikasi)," katanya kepada wartawan di Balai Kota usai pertemuan dengan sejumlah perwakilan pemerintah kota-kota penyangga, Jumat (26/2).
Tetapi, Basuki menyayangkan daerah-daerah penyangga Ibu Kota, yakni Bogor, Depok, Bekasi dan Tangerang kerap tidak bisa menjalankan dana hibah yang diberikan. Tahun ini, Basuki mengatakan dana hibah batal diberikan kepada wilayah penyangga. Pembatalan itu karena keterlambatan pengiriman proposal penggunaan dana hibah oleh kota-kota penyangga.
Namun untuk anggaran 2017, ia menjanjikan memberi dana hibah. Meski begitu, pria yang saban hari disapa Ahok ini khawatir daerah-daerah tersebut gagal menjalankan proyek penggunaan dana hibah itu.
"Biasa usulan kita tampung semua, yang sering, jadi wilayah itu daerah enggak siap eksekusi dokumen," kata orang nomor satu di DKI itu.