REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Perdana Menteri Kamboja Hun Sen memerintahkan polisi militer menembak penebang kayu ilegal dengan roket, Kamis (25/2).
Kebijakan ini dilakukan untuk mengurangi perdagangan kayu ilegal yang terjadi di Kamboja. Pemerintah Kamboja membentuk gugus tugas sejak Januari lalu untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Kelompok ini dipimpin langsung oleh Komandan Polisi Militer Nasional Sao Sokha.
Tugas pertama yang telah mereka lakukan adalah menyerang gudang kayu dan menangani penebangan hutan yang memicu perdagangan ilegal jutaan dolar. "Saya menyediakan dua helikopter tetapi serangan roket satu pun belum dilakukan Sao Sokha," ujar dia dalam siaran televisi.
Hun Sen telah memerintahkan penembakan segera dilakukan dari helikopter. Hun Sen dikenal sebagai tokoh yang kerap menakuti musuhnya dengan ucapan dan tindakannya yang keras.
Tahun lalu, Kelompok Lingkungan Global Witness melakukan penyelidikan terkait perdagangan kayu ilegal di pasar gelap Kamboja.
Perdagangan ini dipicu oleh permintaan dalam jumlah besar dari Cina yang memproduksi furnitur mewah. Hun Sen menduga penebang ilegal bekerja sama dengan pejabat pemerintah, militer dan polisi untuk mengirimkan balok kayu menggunakan kapal menuju Hong Kong.
Baca juga: Mengaku ke Indonesia Tapi ke Suriah, Remaja Ini Dicabut Paspornya