REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Perempuan Iran hanya mendapatkan jatah sembilan persen dari 290 kursi parlemen. Peluang untuk mendapatkan kursi lebih banyak sudah tertutup.
Dilansir dari AFP, kursi parlemen untuk perempuan selama ini tidak pernah seimbang. Selama ini perempuan hanya mampu mendapatkan 14 kursi di parlemen.
Meskipun kabinet Presiden Hassan Rouhani memiliki tiga menteri perempuan dan wakil presidennya perempuan, tetapi merekka masih tertinggal oleh pria sebagai pekerja kantoran.
Aktivis perempuan Jila Shariatpanahi mengatakan perempuan ingin mendapatkan 50 persen kursi parlemen. Namun, dari 6.229 calon anggota parlemen, hanya 586 saja calon anggota parlemen perempuan.
Artinya perempuan hanya akan mendapatkan sembilan persen. "Kita tidak dapat membuat perubahan tiba-tiba, pertama harus ada perubahan budaya di masyarakat dan budaya di antara pejabat," ujar dia.