REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Gubernur Kalimantan Timur Awang Farouk Ishak mengancam akan menutup perusahaan tambang dengan mencabut izin usaha jika di kawasan tambang ditemukan lokalisasi prostitusi. Dia mengatakan berdasarkan laporan intelijen, hampir semua tambang punya lokalisasi yang tidak resmi.
"Saya akan tutup tambang yang punya lokalisasi," kata Awang Farouk di Samarinda, Kalimantan Timur, Sabtu (27/2).
Jika ada orang-orang yang berada di belakang lokalisasi, kata dia, maka harus "dilibas" karena negara tidak boleh kalah dari preman-preman di belakang lokalisasi. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mencanangkan penutupan lokalisasi di daerah tersebut dimulai di KM 10 Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Pencanangan tahap penutupan lokalisasi tersebut dihadiri Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Kalimantan Timur merupakan provinsi kedua terbanyak memiliki titik lokalisasi yaitu sebanyak 31 titik, setelah Jawa Timur. Hingga saat ini pemerintah sudah menutup 68 titik lokalisasi di Tanah Air, dan masih tersisa 100 titik yang akan ditutup hingga 2019.