REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Kegiatan belajar mengajar di tujuh sekolah di Kota Sampang, Jawa Timur, terpaksa diliburkan akibat banjir yang melanda kawasan itu, dalam dua hari terakhir. Beberapa sekolah yang terpaksa diliburkan kegiatan belajar mengajar itu, masing-masing SDN 1, 2, 3, dan 4 Dalpenang, SDN 3 Gunung Maddah, SMP Negeri 6, serta SMK Negeri 1 Sampang.
"Kebijakan meliburkan kegiatan belajar mengajar di sekolah itu, karena kelasnya sudah tidak bisa digunakan untuk belajar akibat banjir," kata Kabid Kurikulum dan Mutu Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Sampang Arif Budiansor di Sampang, Sabtu (27/2).
Ia menjelaskan lokasi sejumlah sekolah itu memang termasuk di daerah yang rawan banjir. Setiap kali ada banjir, sekolah-sekolah itu selalu tergenang sehingga tidak bisa ditempati untuk kegiatan belajar mengajar.
"Pada banjir kali ini, ketujuh sekolah itu juga diliburkan, bahkan sudah libur sejak kemarin, karena banjir terjadi sejak Jumat (26/2)," kata Arif Budiansor.
Ketinggian banjir di Kota Sampang, Madura, kali ini rata-rata mencapai satu meter, bahkan di sejumlah titik yang dekat aliran Sungai Kalikemuning ketinggian genangan banjir mencapai dua meter. Banjir di 'Kota Bahari' itu, mulai meluas sekitar pukul 23.30 WIB saat air laut pasang.
Saat ini, proses evakuasi oleh petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah, polres, TNI, Palang Merah Indonesia dan Satpol PP serta Taruna Siaga Bencana Polres Sampang masih berlangsung. Warga dievakuasi ke tempat yang lebih aman dengan mengutamakan para orang tua lanjut usia, ibu hamil, dan anak-anak.
Banjir akibat luapan Sungai Kalikemuning kali ini diperkirakan masih akan surut pada tengah malam. "Itupun jika hujan di utara Sampang sudah reda. Karena hingga saat ini hujan masih turun dengan deras," kata Kepala BPBD Pemkab Sampang Wisnu Hartono.
Kabupaten Sampang merupakan salah satu kabupaten di 'Pulau Garam' Madura yang masuk daerah rawan banjir.
Selain Sampang, kabupaten lain yang juga rawan banjir ialah Kabupaten Bangkalan dan Kabupaten Pamekasan.