REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Samarinda, Kalimantan Timur, Zaini Naim meminta pemerintah bersikap tegas terhadap penyimpangan perilaku.
"Dalam Alquran disebutkan bahwa Allah menciptakan manusia hanya dua jenis, yakni laki-laki dan perempuan. Jadi, tidak ada jenis ketiga atau jenis alternatif," kata Zaini Naim di Samarinda, Sabtu (27/2).
Pernyataan Zaini itu menanggapi mencuatnya kembali isu lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT). "Kalau ada, berarti itu merupakan penyimpangan," ujar Zaini.
Menurut dia, LGBT merupakan penyimpangan yang harus diluruskan, bukan malah diberi tempat. Ia menilai, selama ini pemerintah cenderung melakukan pembiaran atau bahkan memfasilitasi kaum LGBT.
"Contohnya, pada setiap perayaan HUT Kemerdekaan, banyak kegiatan atau pertandingan yang mempertontonkan kaum LGBT itu, Padahal, itu adalah penyakit yang harus diluruskan, bukan malah dijadikan tontonan," katanya.
"Agama mana pun, tidak membenarkan penyimpangan itu dan dalam agama Islam sendiri, sudah dikisahkan dalam Alquran bahwa Allah memusnahkan kaum Nabi Luth yaitu kaum Sodom akibat penyimpangan tersebut," ucap dia.
"Jadi, mereka (LGBT) itu harus diluruskan kembali karena perilaku tersebut sudah menyalahi kodrat," ujar Zaini Naim.