Sabtu 27 Feb 2016 21:22 WIB

Perintah Rasulullah saw Agar Anak tak Jadi LGBT

Rasulullah saw
Foto: wikipedia
Rasulullah saw

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Samarinda, Kalimantan Timur, Zaini Naim menuturkan penyimpangan perilaku seksual yang dialami kaum lesbi, gay, biseksual, transgender (LGBT), tidak terjadi begitu saja. Tetapi melalui sebuah proses.

Menurut dia, kebanyakan proses tersebut berawal dari rumah akibat ketidaktegasan orang tua. "Misalnya, anak laki-laki yang suka memakai pakaian perempuan bahkan berdandan. Semestinya sejak awal orang tua harus melarang, begitu pun sebaliknya," kata dia di Samarinda, Sabtu (27/2).

"Jadi," kata dia melanjutkan, :orang tua harus tegas jika mulai melihat ada indikasi penyimpangan pada anaknya."

Ia menjelaskan, dalam agama Islam, tindakan pencegahan terhadap perilaku anak sudah disampaikan Nabi Muhammad saw, yang menyuruh kita agar memisahkan tempat tidur anak laki-laki dengan perempuan pada usia 10 tahun. "Ini bentuk preventif dalam agama Islam," ujar Zaini Naim.

Berbagai tayangan televisi lanjut Zaini Naim juga memberikan ruang terhadap penyimpangan perilaku itu. "Tayangan televisi yang menonjolkan acara dengan menampilkan pria bergaya kewanitaan, juga menjadi pemicu penyimpangan itu terus berkembang. Jadi, sekali lagi saya tegaskan, seharusnya penyimpangan perilaku tersebut diluruskan bukan bahkan menjadi tontonan," kata Zaini Naim.

(Baca Juga: 'Allah Ciptakan Lelaki dan Perempuan, tak Ada Jenis Alternatif')

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement