REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat, menyatakan kerugian akibat kebakaran yang terjadi di daerah itu semenjak Januari sampai 27 Februari 2016 mencapai Rp 1,4 miliar.
"Jumlah kerugian ini dari 11 kasus kebakaran yang terjadi di sembilan kecamatan di daerah itu," kata Kepala BPBD setempat, Bambang Warsito di Lubuk Basung, Sabtu (27/2).
Ia menuturkan, sembilan kecamatan itu yakni, Kecamatan Ampek Angkek satu kasus dengan kerugian sekitar Rp 250 juta, Kecamatan Tilatang Kamang satu kasus dengan kerugian sekitar Rp 20 juta, Kecamatan Lubuk Basung tiga kasus dengan kerugian sekitar Rp 600 juta.
Lalu di Kecamatan Tanjung Raya tiga kasus dengan kerugian sekitar Rp 165 juta, Kecamatan Tanjung Mutiara sebanyak satu kasus. Sedangkan di Kecamatan Palembayan satu kasus dengan kerugian sekitar Rp 200 juta, Kecamatan Malalak satu kasus dengan kerugian Rp 150 juta dan Kecamatan Ampek Koto satu kasus dengan kerugian Rp 75 juta.
"Rata-rata penyebab kebakaran karena korsleting listrik," ujarnya.
Ia menyebutkan kasus kebakaran pada 2015 sebanyak 77 kasus dengan kerugian sekitar Rp 14,86 miliar, pada 2014 sebanyak 122 kasus dengan kerugian Rp 11,8 miliar.
Sementara pada ada 2006 kasus kebakaran sebanyak 56 kasus, 2007 sebanyak 42 kasus, 2008 sebanyak 73 kasus, dan 2009 sebanyak 76 kasus. Pada 2010 sebanyak 75 kasus, 2011 sebanyak 80 kasus dengan kerugian Rp 8,78 miliar, 2012 sebanyak 95 kasus dengan kerugian Rp 8,26 miliar, 2013 sebanyak 95 kasus dengan kerugian sekitar Rp 8,1 miliar.
Tempat terpisah, Bupati Agam Indra Catri mengimbau kepada warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara memastikan api kompor sudah padam, menjauhkan barang mudah terbakar dari sumber api. Selain itu, mengganti jaringan listrik yang sudah tua, mengaktifkan kolam di dekat rumah agar airnya bisa digunakan untuk memadamkan api saat terjadi kebakaran dan lainnya.
Imbauan ini, tambahnya, sering disampaikan saat ada pertemuan dengan masyarakat yang tersebar di 16 kecamatan di daerah itu. "Ini untuk meminimalisir kasus kebakaran di daerah itu, sehingga warga tidak mengalami kerugian materi," katanya.