REPUBLIKA.CO.ID, Banyak persiapan yang dilakukan Alexandra Asmasoebrata sebelum 'mengaspal' dengan kecepatan tinggi dengan mobil balapnya. Pembalap perempuan pertama di Indonesia itu mengaku memiliki ritual khusus jelang balapan.
"Yang pasti berdoa. Kalau sebelumnya aku olahraga rutin, latihan rutin, dan makan makanan yang sehat," ujar perempuan 27 tahun yang biasa disapa Andra itu.
Rasa optimis selalu dibangun Andra sebelum maupun saat melakukan balapan. Dengan demikian, ia tak pernah merisaukan kecelakaan atau kecemasan lain.
Semangat Andra juga tak surut meski menjadi satu-satunya perempuan yang melawan banyak pembalap laki-laki. Menurutnya, pembalap laki-laki dan perempuan sama saja serta punya kans juara sesuai usaha masing-masing.
"Perasaan aku balapan sama laki-laki sih biasa saja, itu cuma perkara fisik. Kami semua sama, punya tujuan untuk menang saat balapan," tuturnya.
Justru, ia kerap mendapat dukungan dari para kompetitornya. Andra menceritakan kisah unik saat menjadi juara satu di sebuah balapan di Beijing.
Saat itu, ia berdiri di podium kemenangan, di antara sang juara kedua dan ketiga. Tiba-tiba, dua pembalap pria itu mengangkat dirinya tinggi-tinggi.
"Aku pikir agak aneh sih sebetulnya, secara mereka kan kompetitor. Tapi aku pikir lagi mungkin mereka turut senang ketika ada pembalap cewek yang bisa naik ke atas podium," ungkap Andra.