REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malam minggu terakhir di lokalisasi protitusi Kalijodo berjalan tidak seperti biasanya. Ingar bingar musik dangdut tidak lagi terdengar dari deretan kafe yang sudah puluhan tahun berdiri.
Tidak ada lagi lalu lalang pria hidung belang yang ingin menikmati kemolekan tubuh pekerja seks komersil (PSK) di kawasan prostutisi pinggir kali tersebut. Sebagian besar kupu-kupu malam yang biasa beroperasi di Kalijodo sudah terbang keluar dari sangkarnya.
Sabtu (28/2) memang menjadi malam minggu terakhir di Kalijodo. Sejumlah polisi, anggota Brimob, TNI, Satpol PP yang berjaga-jaga, membuat suasana Kalijodo membuat pesona Kalijodo yang pernah menjadi primadona pria hidung belang pudar. Hanya ada sejumlah warga dan pemborong yang sibuk dengan pekerjaan masing-masing.
Aliran listrik di kawasan Kalijodo telah dimatikan PLN karena alasan keamanan. Apalagi banyak pemulung, warga, dan pemborong yang memburu kabel listrik yang masih bisa dimanfaatkan.