REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan prioritas fasilitas kesehatan bagi publik menjadi penting. Sebab menurutnya, hal tersebut merupakan kebutuhan mendasar para warga.
Khofifah mengapresiasi daerah yang mengalokasikan dana APBN untuk menjadi prioritas pelayanan kesehatan. Kemensos, kata dia, memberikan dukungan kepada daerah yang mengalokasikan anggarannya untuk alokasi kesehatan.
Salah satunya adalah Kalimantan Timur yang telah mengalokasikan dana APBDnya sebesar 10 persen untuk alokasi fasilitas kesehatan daerahnya. “Kami mengapresiasi Pemprov Kaltim yang telah mengalokasikan 10 persen APBD untuk sektor kesehatan. UU Kesehatan dalam APBN/ABBD itu baru lima persen,” ujar Mensos saat menghadiri bakti sosial di RSUD AW Syahranie Kaltim, Sabtu (27/2).
Hadirnya Klinik Pratama, kata Mensos, bisa mendukung penjangkauan dan pelayanan kesehatan, termasuk bagi penerima kartu-kartu sehat, seperti Kartu Indonesia Sehat (KIS), Jamkesda dan BPJS. Ia menambahkan, kadang suplay side tidak tersedia, ada klinik tapi dokter tidak ada, lokasi jauh dan melalui perluasan jangkauan Klinik Pratama bisa menjadi pintu masuk pelayanan kesehatan dari penerima kartu-kartu sehat.
Jika tidak dilakukan perluasan dan peningkatan layanan, maka utilitas kartu-kartu sehat menjadi redah. Sebab di daerah-daerah terluar, terpencil dan perbatasan tidak mudah untuk menjangkau RSUD. Saat ini, berbagai daerah di pulau-pulau terluar, terpencil dan perbatasan negara bisa merasakan layanan kesehatan di klinik-klinik pratama dan sangat memungkinan karena didukung oleh RSUD AWS tersebut.