REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Helmy Faisal Zaini mengatakan terpilihnya Indonesia menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Konferensi Islam (OKI) 2016 merupakan momentum untuk kembali meneguhkan komitmen Indonesia dalam konteks mendorong dan melahirkan perdamaian dunia.
Helmy menambahkan, upaya Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia hendaknya juga menjadi komitmen bersama dari seluruh anggota OKI. "Yang tidak kita inginkan adalah adanya upaya-upaya untuk memihak kepada kelompok-kelompok tertentu dalam percaturan global," ujar Helmy saat dihubungi Republika, Ahad (28/2).
Karena, Helmy melanjutkan, pada dasarnya keberpihakan yang dapat melahirkan ketegangan politik antar negara. Menurut dia, kondisi tersebutlah yang kini sedang dialami negara-negara Islam. Maka, perlu ada komitmen bersama untuk memerangi upaya-upaya keberpihakan itu.
Menurut Helmy, apabila negara-negara anggota OKI menghadapi suatu permasalahan yang sulit hendaknya mempertimbangkan upaya perdamaian.
Negara anggota OKI diharapkan dapat menggalang solidaritas kemanusiaan terutama yang terjadi di kawasan negara negara Islam termasuk dalam menghadapi imigran. Helmy mengatakan krisis-krisis itu harus dijawab dengan menunjukkan peran peran strategis dari setiap negara.