Ahad 28 Feb 2016 18:47 WIB

Kerajinan Limbah Pelepah Pisang Bondowoso Laku di Yogyakarta

Red: Nur Aini
Tugu Yogyakarta
Foto: Antara/Noveradika
Tugu Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID,BONDOWOSO -- Berbagai barang bernilai seni hasil kerajinan dari bahan limbah asal Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, memasok pasar di Yogyakarta, selain ke Batam dan Bandung, Jawa Barat.

"Kita tahu bahwa Yogyakarta itu gudangnya seniman, termasuk di bidang kerajinan. Untuk bisa masuk ke pasar sana, maka mutunya harus betul-betul dijaga," kata Frans Soebijakto, perajin dan pemilik Galeri Flodista di Bondowoso, Ahad (28/2).

Menurut dia, untuk bisa masuk ke pasar Yogyakarta, salah satu syaratnya adalah menjaga keaslian desain. Karena itulah dia berusaha menghindari peniruan dari desain lain, baik lewat penglihatan langsung maupun lewat internet.

"Saya betul-betul menjaga keaslian itu. Makanya saya selalu punya stok desain yang saya garap sendiri dengan inspirasi dari berbagai kejadian, seperti melihat aktivitas orang di jalan atau melihat televisi. Kalau melihat televisi, saya tidak fokus ke acaranya, tapi bagaimana menemukan ide untuk desain," katanya.

Dengan dibantu seorang pekerja di bengkelnya, Frans mampu membuat berbagai kerajinan, seperti orang-orangan dari pelepah pisang, aneka hewan, yakni kuda, bebek, kijang dan lainnya dari bongkol bambu yang dihias sedemikian rupa. Ada juga tempat pensil dan barang lainnya yang terbuat bekas gulungan kain, tempat wadah minuman mineral gelasan dari manggar pohon kelapa, replika sepatu dari paralon bekas, tempat tisu dari berbagai bahan, tas dari enceng gondok, tas dari bekas gelas plastik minuman dan lainnya.

Frans juga memproduksi kap lampu dari berbagai bahan, antara lain dari kulit kayu manis yang menurutnya menjadi sarana untuk aroma terapi, vas bunga, pigura, gelang, gantungan kunci, tas perempuan, mainan anak-anak dan lainnya. Ia menjelaskan untuk pengiriman ke Yogyakarta, Batam dan Bandung dilakukan rutin setiap bulan. Untuk ke Yogyakarta nilainya sampai Rp 17 juta setiap bulan dengan pengiriman dua kali, Batam hanya sekitar Rp 8 juta dan Bandung sekitar Rp 15 juta.

"Permintaan lokal malah besar. Bisa sampai Rp 40 juta setiap bulan, yaitu penjual dari Jember. Jadi mereka yang membeli barang saya ini umumnya dijual lagi, termasuk yang Yogyakarta, Batam dan Bandung," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement