Ahad 28 Feb 2016 19:00 WIB

Bayi Harimau Sumatra Mati karena Prematur

Rep: Issha Harruma/ Red: Ilham
Bayi harimau sumatra
Foto: abc
Bayi harimau sumatra

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Bayi harimau Sumatera yang mati di Taman Margasatwa Medan atau Medan Zoo, Jumat (26/2) lalu, diketahui karena terlahir secara prematur. Drh Sucitrawan, dokter yang menangani hewan di Medan Zoo mengatakan, bayi tersebut diketahui mati oleh petugas saat membersihkan kandang dan memberi makan harimau-harimau di sana.

Menurut Sucitrawan, ada beberapa kemungkinan penyebab kematian bayi harimau yang baru berusia delapan hari tersebut. Pertama, karena usia kelahiran yang belum sempurna atau prematur.

"Normalnya 115 hari, tapi yang ini baru sekitar 65-75 hari," kata Sucitrawan saat ditemui di ruangannya di Medan Zoo, Medan, Ahad (28/2).

Selain itu, ada juga kemungkinan karena dehidrasi atau kurang cairan. Berat badan bayi tersebut saat ditimbang dalam kondisi mati, hanya enam ons. Padahal, seharusnya, berat badan normal sekitar 1,1 kilogram. "Air susu induk juga kurang karena usianya sudah mencapai 18 tahun," katanya.