Ahad 28 Feb 2016 19:27 WIB

Perusahaan Sawit di Kalimantan Timur Dituding Cemari Air Tanah

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ilham
Foto tanggal 10 Agustus 2015 tentang kondisi lahan yang hangus terbakar di konsesi perusahaan kelapa sawit PT Langgam Inti Hibrido (LIH) di Kabupaten Pelalawan, Riau, menjadi barang bukti kepolisian dalam kasus kebakaran lahan di Riau.
Foto: Antara/Wakil Direskrimsus Polda Riau AKBP Ari Rahman Nafarin-HO
Foto tanggal 10 Agustus 2015 tentang kondisi lahan yang hangus terbakar di konsesi perusahaan kelapa sawit PT Langgam Inti Hibrido (LIH) di Kabupaten Pelalawan, Riau, menjadi barang bukti kepolisian dalam kasus kebakaran lahan di Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, KUTAI BARAT -- Kalimantan dinilai harus mendapat perhatian khusus karena menjadi paru-paru dunia. Terlebih, ancaman kerusakan alam terus datang dari perusahaan-perusahaan sawit.

Ketua Kelompok Sadar Wisata Kutai Barat, Kalimantan Timur, Rusdianto mengaku khawatir dengan tawaran yang datang dari perusahaan perkebunan sawit. Selain akan merusak lingkungan, ia menilai kehadiran perusahaan sawit akan mengganggu kehidupan masyarakat sekitar.

Terlebih, lanjut Rusdianto, tawaran perusahaan sawit seakan tidak berhenti datang, dengan sejuta janji manis akan kemakmuran bagi masyarakat. Akibatnya, salah satu kerugian yang selalu dirasakan masyarakat adalah tercemarnya air tanah yang menjadi sumber kehidupan masyarakat.

"Salah satu yang pasti air akan keruh dan tidak bisa jernih lagi, kita tidak mau ada perkebunan sawit," kata Rusdianto kepada Republika.co.id, Kamis (25/2).

Senada, Humas World Wide Fund for nature (WWF) Indonesia di Kalimantan Timur, Sri Jimmy Kustini mengungkapkan, kondisi itu telah lama dialami warga Kalimantan Timur. Menurut Jimmy, krisis air bersih terus dialami warga di seluruh rumah, yang perkampungannya berada di sekitar perkebunan-perkebunan sawit.

Selain merusak alam, ia menegaskan kehadiran perusahaan-perusahaan yang membuka perkebunan sawit, tidak lain hanya membawa kerugian bagi masyarakat. Maka itu, Jimmy berharap semua pihak mau bekerja keras mempertahankan alam agar menjamin keberlangsungan hidup.

"Kita harap semua pihak kerja sama pertahankan alam Indonesia," kata Jimmy. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement