Ahad 28 Feb 2016 22:23 WIB

JK Ajak Masyarakat Tionghoa Bersama-sama Majukan Bangsa

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Jusuf Kalla
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghadiri acara perayaan Cap Go Meh di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam kesempatan ini, JK pun mengajak masyarakat Tionghoa untuk bersama-sama memajukan bangsa.

"Masyarakat Tionghoa yang hadir tentu sebagian besar para pengusaha besar, tentu bersama-sama menggali kekuatan internal bangsa untuk kemajuan bersama," ujar JK di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad (28/2).

Hal tersebut dapat dilakukan dengan meningkatkan produktivitas dan investasi, serta meningkatkan sesuatu menjadi nilai tambah yang lebih baik. Selain itu, ia juga meminta agar seluruh masyarakat dapat bersatu dan memiliki solidaritas yang tinggi.

Di depan para pengusaha Tionghoa, JK menyampaikan apresiasinya lantaran telah membantu meningkatkan pertumbuhan bangsa dengan membuka lapangan kerja. Namun, ia juga mengingatkan agar para pengusaha taat membayar pajak.

Saat ini, lanjut JK, banyak masyarakat Tionghoa yang telah berperan tidak hanya dalam ekonomi dan sosial, namun juga politik. Karena itu, ia pun mengingatkan agar tidak lagi terdapat diskriminasi suku dan bangsa. 

"Kalau masih selalu disebutkan, maka berbeda dengan prinsip Bung Karno yang mengatakan saya tidak ada suku lagi. Karena itu maka di KTP kita tidak ada lagi kata suku, dulu ada," jelas JK.

Lebih lanjut, JK menyampaikan, saat ini bangsa Indonesia tengah mengalami perlambatan ekonomi yang juga dialami oleh negara lain. Hal ini pun menjadi tugas bersama masyarakat untuk mengatasinya.

Indonesia, JK mengatakan menghadapi dua permasalahan serius lainnya yang harus diatasi bersama. Dua masalah serius itu yakni pertumbuhan ekonomi yang melambat serta timbulnya kesenjangan antara masyarakat mampu dan tidak mampu.

Untuk mengatasi hal itu, dia mengatakan masyarakat Indonesia harus bersama-sama menggunakan kekuatan dari dalam negeri. Sebab, pemerintah saat ini juga tidak dapat bergantung dari negara lain yang juga mengalami masalah perlambatan ekonomi. "Karena itu kita mempunyai kekuatan yang dahsyat apabila kita bersatu, menggali kekuatan kita," kata JK.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement