REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Liverpool Juergen Klopp tak terlalu kecewa usai timnya dikalahkan Manchester City di final Piala Liga 2016 di Wembley Stadium, Senin (29/2) dini hari WIB. Liverpool kalah 4-2 (1-1) lewat skema adu penalti.
“Dalam adu penalti kita memang memutuhkan sedikit keberuntungan. Kita tak mendapatkan itu malam ini,” kata Klopp, dikutip dari laman resmi Liverpool.
Meski begitu, Klopp menilai permainan pasukannya sudah maksimal. Terutama sepanjang permainan, Liverpool mampu mengimbangi bahkan kerap menekan lini pertahanan City.
Pelatih asal Jerman itu menyayangkan sejumlah pemainnya yang cedera di laga ini. Sebab ia jadi tak leluasa untuk menentukan siapa yang ditunjuk jadi eksekutor tendangan penalti.
Daniel Sturridge tak bisa menjadi penendang penalti karena sudah mengalami kram. Begitu juga dengan Mamdou Sakho yang cedera di babak pertama.
Meski gagal mendapatkan tropi perdananya untuk Liverpool, Klopp tetap santai. Selama menjadi pelatih, ia sudah merasakan banyak kegagalan. Sehingga ia merasa kekalahan di final Piala Liga tak perlu diratapi secara berlebihan.
“Ini bukan kegagalan besar saya. Saya masih butuh waktu. Kegagalan harus dibarengi dengan kebangkitan,” ujar Klopp.