Senin 29 Feb 2016 10:52 WIB

Serukan Pandangan Anti-Gay, Mahasiswa Ini Dikeluarkan dari Kampusnya

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Bilal Ramadhan
Kim Davis
Foto: VOA
Kim Davis

REPUBLIKA.CO.ID, Seorang mahasiswa Nasrani telah dikeluarkan dari universitas lantaran menyuarakan penentangannya terhadap pernikahan sesama jenis. Felix Ngole menyuarakan penentangannya di akun Facebook.

Lelaki berusia 38 tahun tersebut dikeluarkan dari Universitas Sheffield setelah staf pengajar memutuskan Ngole mungkin menyebabkan pelanggaran untuk beberapa individu. Mahasiswa pascasarjana yang juga ayah dar empat anak tersebut sedang menempuh studi untuk menjadi seorang pekerja sosial.

Ia diperingatkan tentang tindakannya yang mempengaruhi siswa lain dan diminta menyerahkan kartu identitas mahasiswa dan kartu perpusatakaan. Ngole menggunakan akun Facebook pribadinya untuk mengekspresikan dukungan kepada Kim Davis, seorang pegawai pemerintah daerah Kentucky yang dipenjara karena menolak mengeluarkan surat nikah sesama jenis.

Menurut Ngolem aktivitas homoseksual bertentangan dengan ajaran Alkitab. Kemarin, ia mearik keputusan universitas karena memiliki konsekuensi yang lebih luas terkait kebebasan beragama dan kebebasan berekspresi.

"Universitas mengklaim pandangan saya adalah diskriminatif, tapi saya salah satu yang didiskriminasi karena ekspresi keyakinan Kristiani saya," katanya dilansir Daily Mail, Ahad (28/2).

Ngole datang ke Inggris dari Kaerun sebagai pencari suaka pada 2003 lalu. Ia memperoleh dua gelar universitas dan bekerja sebagai guru. Jika banding tidak berhasil, ia berencana mengambil tindakan hukum atas dasar hak asasi manusia kepada Universitas Sheffield yang merupakan satu dari 24 universitas elit grup Russell.

"Keyakinan saya tentang pernikahan dan etika seksual mencerminkan mainstream pemahaman Alkitab, bersama dengan jutaan orang di seluruh dunia," tambahnya.

Kasus ini memiliki kemiripan dengan Adrian Smith, seorang manajer Greater Manchester yang diturunkan jabatannya pada 2011 ketika menentang pernikahan gay melalui akun Facebook.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement